Investment Information Team
*NH Korindo on Vale Indonesia (INCO) 7/12/2017*
*Grappling amid price pressure*
- Harga nikel global terus turun dalam 1H17 masing-masing sebesar 5% q-q di 1Q17 dan 10% q-q di 2Q17. Dari sisi penawaran, penurunan harga nikel dipicu oleh kebijakan emerintah Indonesia yang mengizinkan ekspor bijih nikel mulai Januari 2017. Selain itu, produksi nikel Filipina melonjak setelah Parlemen Filipina menggulingkan Regina Lopez, Menteri Lingkungan Hidup yang sebelumnya memulai penutupan 23 penambangan nikel di Filipina. Dari sisi permintaan, penurunan harga nikel global disebabkan oleh penurunan konsumsi nikel oleh China
- Pada 1Q17, INCO membukukan marjin kotor sebesar -2%, lebih rendah dari marjin kotor sebesar 13%-15% pada 2H16. Namun, marjin kotor -13% di 1Q16 memungkinkan realisasi margin kotor yang lebih baik di 1Q17. Siklus penurunan margin pada awal tahun 2017 terjadi karena jadwal pemeliharaan fasilitas produksi
- Valuasi: HOLD dengan TP Rp2,000
*Indo Premier on Bank Negara Indonesia (BBNI) 7/13/2017*
*Good results despite NIM pressure*
- BBNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,4 triliun pada 1H17 (+46% yoy). Pertumbuhan laba yoy yang kuat disebabkan oleh turunnya basis di 2Q16 (yang tertekan oleh kenaikan tajam loan provision) meskipun 8% lebih rendah vs 2H16, sementara laba kuartalan tercatat flat pada 2Q vs 1Q
- Rasio NPL (bank-only) sebesar 2.8% pada 2Q (1Q: 3.0%) sementara special mention loans turun menjadi 3.9%, dari 4.3%, dengan peningkatan yang terlihat pada kredit korporasi, medium, luar negeri, kredit konsumsi, sementara SME loans memburuk pada kuartal terakhir
- Valuasi: BUY dengan TP Rp7,700
Labels:
Berita Saham
Thanks for reading Mirae Asset Sekuritas Indonesia Street Voices (Juli 19, 2017). Please share...!
0 Comment for "Mirae Asset Sekuritas Indonesia Street Voices (Juli 19, 2017)"
Silahkan meninggalkan komentar disini