BDMN : Not a good start
Industry view: Key beneficiary of an economic recovery
Pada tahun 2014, pertumbuhan GDP Indonesia melambat ke 5.02% di tengah situasi makro didalam negeri (ketidakpastian politik menjelang pemilu) dan global (kinerja ekspor yang lemah dari turunnya harga komoditas di tengah perlambatan ekonomi China). Namun, kami berharap untuk melihat pemulihan ekonomi negara menjadi 5.4% di 2015 didorong oleh reformasi ekonomi yang baik. Keuangan (terutama bank) akan menjadi salah satu industry yang akan diuntungkan dari kegiatan ekonomi yang lebih tinggi. Mengingat tingginya korelasi antara PDB dan pertumbuhan kredit, kami percaya pemulihan ekonomi akan menumbuhkan bank. Karena ketatnya likuiditas, kami melihat potensi pertumbuhan pada bank berkapitalisasi besar vs. menengah dan kecil dikarenakan mereka mempunyai setoran waralaba yang kuat dan metric kualitas asset yang sehat.
Company profile: Retail banker
Bank Danamon Indonesia (BDMN) adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di sektor perbankan ritel. Perusahaan ini juga bergerak di bidang pembiayaan, dan grosir Syariah layanan perbankan. Pendapatan perusahaan berasal dari ritel (80.3%), menengah (13.9%), and grosir (5.9%). Kapitalisasi pasar BDMN sebesar IDR43.6tr (0.8% terhadap IHSG).
Investment thesis: Not a good start
Peningkatan komposisi deposito dibanding CASA telah membuat Danamon harus membukukan biaya dana lebih tinggi di 1Q15 (5.8% YoY). Laba bersih berada di IDR686.8bn atau lebih rendah 22.6% YoY. Di lain sisi, pendapatan bunga bersih hanya bertumbuh IDR5bn atau 0.1% YoY. Adanya likuiditas yang ketat telah membuat perusahaan menggunakan deposito lebih dari CASA untuk mendanai ekspansi pinjamannya (53.7% vs. 46.3%). Akibatnya marjin perusahaan tertekan akibat beban bunga yang tinggi. Pada akhir 1Q15, NIM turun dari 8.6% menjadi 8.3%. Kami melihat perusahaan akan memiliki waktu yang sulit untuk meningkatkan marjin dan kualitas asset mereka dikarenakan perusahaan memiliki eksposur yang tinggi terhadap Pinjaman Mass Market yang dimana c.72% dikontribusi oleh Adira Finance yang melakukan bisnis dalam pembiayaan industry otomotif, sementara kita melihat industry otomotif sedang tidak baik tahun ini terbukti dari kinerja penjualan mobil yang buruk dan menurun di 1Q15.
Investment recommendation: Limited catalyst – Sell
Kami melihat adanya katalis yang terbatas selama bank masih memiliki eksposur yang tinggi pada industry otomotif yang menyebabkan NPL dan biaya kredit lebih tinggi. Rekomendasi kami adalah Sell dengan target harga sebesar IDR3,910 berdasarkan dari P/B 1.0x dan memiliki potensi penurunan sebesar -14.1%.
Labels:
Stock Analysis
Thanks for reading BDMN : Not a good start. Please share...!
0 Comment for "BDMN : Not a good start"
Silahkan meninggalkan komentar disini