Industry view: Short-term pain, long-term gain
Sejak Januari 2014, UU baru pertambangan Indonesia no.4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara telah berlaku. Pasalnya, UU ini dianggap negative bagi investor asing dan lebih diutarakan bagi pemain domestik. Salah satu perubahan penting adalah larangan ekspor mineral yang belum diolah. Penambang harus menambah nilai produk tambang sebelum ekspor diperbolehkan. Ini merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan pengembangan industry pengolahan hilir yang akan menghasilkan penerimaan negara yang lebih dari industry pertambangan. Namun karena kurangnya kapasitas peleburan untuk menghasilkan produk bernilai, pemerintah memutuskan untuk menunda implementasi penuh terhadap larangan ekspor mineral mentah yang mengakibatkan volume eskpor turun secara signifikan.
Company profile: Hand of Midas
Aneka Tambang (ANTM) beroperasi sebagai perusahaan pertambangan dan logam yang terdiversifikasi. Perusahaan ini terlibat dalam eksplorasi, penggalian, pengolahan, pemurnian dan pemasaran biji nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batubara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1968 dan memiliki pendapatan yang berasal dari emas dan kilang (54.2%), biji nikel (43.6%), lain-lain (2.2%). Kapitalisasi pasar ANTM sebesar IDR7.9tr (0.2% dari JCI).
Investment thesis: New booster
Antam merasakan dampak dari UU pertambangan yang baru. Perusahaan mencatat rugi bersih di FY14 sebesar IDR775bn turun jauh dari laba bersih IDR410bn di FY13. Dengan melemahnya harga komoditas serta larangan ekspor mineral, ANTM terpaksa merestrukturisasi segmen produk mereka untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Dari menjual mineral mentah, perusahaan ini bergeser ke memproduksi dan menjual feronikel (kombinasi nikel dan besi yang digunakan untuk produksi stainless steel). Tahun lalu penjualan feronikel perusahaan tumbuh sebesar 93% sebesar IDR4tr diakibatkan dari kenaikan volume penjualan dan peningkatan ASP sebesar 23%. Sementara itu, volume penjualan emas naik 154% menjadi 4,458kg di akhir tahun 2014 meskipun volume produksi menunjukan pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Tampaknya emas dan feronikel akan menjadi tulang punggung perusahaan dalam jangka panjang.
Investment recommendation: Hold as upside capped
Kami memberikan rekomendasi Hold untuk ANTM dengan target harga 12 bulan sebesar IDR880 dengan menerapkan target P/E beberapa sebesar 24.2x dari consensus 2015F EPS (IDR36) dan mempunyai potensi kenaikan sebesar 6.0%.
Labels:
Stock Analysis
Thanks for reading ANTM: Change of plans. Please share...!

0 Comment for "ANTM: Change of plans"
Silahkan meninggalkan komentar disini